Babinsa Ceper Sosialisasikan PMK

Klaten - Babinsa Koramil 23/Ceper Kodim 0723/Klaten, Serda Budiyono melaksanakan sosialisasi dan pengecekan ternak Sapi di wilayah binaan di Desa Klepu, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. (23/11/2022)

 

Baca juga: Adde Rosi Khoerunnisa Usul RUU Narkotika Atur BUMN Ikut Serta Bangun Panti Rehabilitasi Narkoba

Sosialisasi tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini sedang merambah terhadap ternak Sapi.

 

Baca juga: Kasus Covid - 19 Melonjak, Enam Kelurahan Di Palangka Raya Zona Merah

Menurutnya Babinsa Serda Budiyono, dirinya perlu melakukan sosialisasi kepada warga binaan terutama yang memiliki ternak Sapi.

 

Baca juga: Cegah Omicron, Kapolri Minta Percepatan Booster Hingga Akselerasi Vaksinasi Lansia-Anak

“Dengan melakukan pemantauan langsung ke rumah warga khususnya yang memiliki ternak sapi, tujuannya untuk memberikan sosialisasi terkait menekan penyebaran penyakit (PMK) terhadap ternak Sapi, ” ungkap Serda Budiyono

 

Baca juga: Kurniasih Mufidayati Minta Pemerintah Laksanakan Putusan MA Terkait Vaksin Covid-19 Halal

Selain itu Babinsa juga berharap warga pemilik ternak sapi untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar ternak Sapi tidak mudah terdampak atau terkena wabah PMK tersebut.

 

Baca juga: Puan Maharani: Harus Ada Strategi Matang Pencabutan PPKM Agar Tak Timbulkan Euforia

“Harapannya dengan sosialisasi ini dapat menjadi masukan kepada pemilik ternak sapi untuk selalu memantau hewan ternaknya, ” ujarnya.

 

Dalam melakukan sosialisasinya, Babinsa berpesan kepada warga untuk tidak ragu melaporkan kepada kami atau ke kantor Bidang peternakan dan Kesehatan Hewan apabila terdapat gejala yang aneh pada hewan ternaknya.

 

Sementara itu, Sugiono warga binaan pemilik ternak sapi sangat berterima kasih atas masukan yang diberikan oleh Babinsa, menurutnya sosialisasi yang diberikan oleh Babinsa sangat penting khususnya bagi warga yang memiliki ternak Sapi. (Red)

Baca juga: Ilham Bintang: Perlu Sikap Kritis Tanggapi Anjuran Bebas Antigen dan PCR